fbpx

MENGGENDONG BIKIN BAU TANGAN Mitos atau Fakta?

Hai Bunda, Sering banget kan denger kalimat “Bayi tuh jangan sering digendong, nanti bau tangan”.  Alih-alih nasehat, jadinya malah larangan, bikin mamah muda jadi galau deh. Bener ga sih bayi yang sering digendong itu jadi bau tangan?

Faktanya bayi baru lahir memang kebutuhan dasarnya adalah dekat dengan ibunya, baik dengan didekap, dipeluk, disusui maupun digendong. Dengan digendong, bayi dapat merasakan detak jantung ibu, aliran darah, bahkan hembusan nafas ibu, sebagaimana yang bayi rasakan selama 9 bulan dalam Rahim ibu, tempat yang paling nyaman dan aman selama kehidupannya. Menggendong bayi sejak kelahirannya membantu bayi berdaptasi dari zona berbeda, dari alam rahim ke  alam dunia yang katanya “dunia itu kejam nak”. Sehingga dengan menggendong bayi sejak awal kelahirannya menjaga rasa aman dan nyaman bayi  dari kehidupan dunia yang asing. 

Frasa  “bau tangan” yang sering diartikan  sebagai keinginan bayi “nempel terus ke ibu/penggendong “ sejatinya janganlah dijadikan beban atau ancaman, namun lihat dari sudut pandang kebutuhan dan hak bayi. Jadi jelas ya Bunda, kalau keinginan bayi menempel terus ke ibu,  bukanlah  karena mitos kena “bau tangan” akibat sering digendong, tapi memang merupakan fakta kebutuhan dasar bayi akan rasa nyaman dan aman yang perlu dipenuhi oleh orangtua.  Rasa aman dan nyaman yang bayi rasakan dari aktivitas menggendong  ini, dalam jangka panjang  akan termanifestasikan  pada perkembangannya  sehingga  akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri karena terpenuhi rasa aman dan nyaman dari orang tua serta bonding/kelekatan yang mengalirkan rasa cinta dan kasih sayang. Jadi jangan ragu lagi untuk menggendong bayi ya Bunda, “Bau tangan” tak masalah !

 

Words : Raisika (Konsultan Menggendong dari School Of Babywearing UK)

Hai Bunda, Sering banget kan denger kalimat “Bayi tuh jangan sering digendong, nanti bau tangan”.  Alih-alih nasehat, jadinya malah larangan, bikin mamah muda jadi galau deh. Bener ga sih bayi yang sering digendong itu jadi bau tangan?. 

Faktanya bayi baru lahir memang kebutuhan dasarnya adalah dekat dengan ibunya, baik dengan didekap, dipeluk, disusui maupun digendong. Dengan digendong, bayi dapat merasakan detak jantung ibu, aliran darah, bahkan hembusan nafas ibu, sebagaimana yang bayi rasakan selama 9 bulan dalam Rahim ibu, tempat yang paling nyaman dan aman selama kehidupannya. Menggendong bayi sejak kelahirannya membantu bayi berdaptasi dari zona berbeda, dari alam rahim ke  alam dunia yang katanya “dunia itu kejam nak”. Sehingga dengan menggendong bayi sejak awal kelahirannya menjaga rasa aman dan nyaman bayi  dari kehidupan dunia yang asing. 

Frasa  “bau tangan” yang sering diartikan  sebagai keinginan bayi “nempel terus ke ibu/penggendong “ sejatinya janganlah dijadikan beban atau ancaman, namun lihat dari sudut pandang kebutuhan dan hak bayi. Jadi jelas ya Bunda, kalau keinginan bayi menempel terus ke ibu,  bukanlah  karena mitos kena “bau tangan” akibat sering digendong, tapi memang merupakan fakta kebutuhan dasar bayi akan rasa nyaman dan aman yang perlu dipenuhi oleh orangtua.  Rasa aman dan nyaman yang bayi rasakan dari aktivitas menggendong  ini, dalam jangka panjang  akan termanifestasikan  pada perkembangannya  sehingga  akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri karena terpenuhi rasa aman dan nyaman dari orang tua serta bonding/kelekatan yang mengalirkan rasa cinta dan kasih sayang. Jadi jangan ragu lagi untuk menggendong bayi ya Bunda, “Bau tangan” tak masalah !

 

Penulis: Raisika (Konsultan Menggendong dari School Of Babywearing UK)

Scroll to Top