
Halo Bunda, apakah bunda sedang dalam masa cuti pasca melahirkan? Atau malah sudah kembali bekerja dan kebingungan cara membagi waktu untuk memerah/pompa ASI di tengah-tengah pekerjaan yang menumpuk? Yuk simak artikel berikut agar Bunda mempunyai panduan praktis saat kembali bekerja
Menjadi ibu bekerja sekaligus menjadi ibu menyusui terkadang mempunyai tantangan besar, sehingga membutuhkan manajemen waktu yang baik. Dengan perencanaan yang tepat, Bunda tetap bisa memberikan ASI eksklusif namun tidak mengorbankan performa kerja. Berikut adalah panduan praktis untuk membagi waktu antara pekerjaan dan menyusui/pompa ASI.
1.Berlatih cara memerah ASI
Bunda sebaiknya berlatih beberapa metode dalam memerah ASI agar Bunda terampil dan tidak terpaku hanya pada satu cara saja dalam mengosongkan payudara. Berlatihlah cara memerah dengan menggunakan tangan, pompa manual ataupun pompa elektrik dan perhatikan berapa waktu yang dibutuhkan. Latihan memerah ASI ini dapat dimulai sejak ASI pertama keluar atau saat payudara mulai terasa penuh.
2.Buat Jadwal Menyusui dan Perah/pompa yang Konsisten
ASI diproduksi berdasarkan prinsip supply and demand, sehingga menjaga jadwal menyusui dan perah/pompa secara teratur sangat penting. Jika bekerja penuh waktu, usahakan untuk memompa setiap 3-4 jam sekali. Contoh jadwal bagi ibu bekerja:
- Pagi (sebelum berangkat kerja): Menyusui langsung atau perah/pompa ASI.
- Di kantor: Memompa pada jam istirahat atau saat bekerja jika memungkinkan.
- Sepulang kerja: Menyusui langsung untuk menjaga bonding dengan bayi.
- Malam hari: Menyusui atau perah/pompa sebelum tidur.
Bunda bisa gunakan pengingat di ponsel agar tidak melewatkan jadwal perah/pompa ya..
3. Pertimbangkan untuk Memakai baju yang Nyaman dengan Akses untuk memyusui/memerah ASI
Baju menyusui dengan bukaan praktis memudahkan akses tanpa harus berganti pakaian, terutama saat di kantor. Bunda bisa juga mempersiapkan apron menyusui agar proses perah/pompa di tempat kerja lebih nyaman.
4. Maksimalkan Waktu Istirahat untuk Memerah/memompa ASI
Gunakan waktu istirahat makan siang untuk memerah ASI. Jika memungkinkan, Bunda juga bisa memerah sambil bekerja menggunakan hands-free pumping bra.
5. Persiapkan Stok ASI Sejak Masa Cuti Melahirkan
2-4 minggu sebelum kembali bekerja, Bunda bisa mulai menyiapkan stok ASI. Memerah setelah menyusui di pagi atau malam hari dapat membantu mengumpulkan stok ASI untuk bayi saat Bunda bekerja.
6. Koordinasi dengan Atasan dan Rekan Kerja
Sebelum kembali bekerja, sebisa mungkin Bunda komunikasikan kebutuhan Bunda dengan atasan. Jika memungkinkan, minta jadwal kerja yang lebih fleksibel atau kebijakan work-from-home untuk beberapa hari dalam seminggu. Jika bekerja di kantor, pastikan ada ruang laktasi yang nyaman.
7. Delegasikan Tugas di Rumah
Jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan atau keluarga dalam mengurus rumah agar Bunda bisa fokus menyusui dan bekerja ya..
8. Jangan Lupakan Self-Care
Menyusui dan bekerja bisa melelahkan. Pastikan Bunda tetap cukup tidur, makan makanan bergizi, dan mengelola stres agar produksi ASI tetap optimal.
Membagi waktu antara pekerjaan dan menyusui memang menantang, tetapi dengan perencanaan yang baik, dukungan dari lingkungan kerja dan keluarga, serta manajemen waktu yang efektif, Bunda tetap bisa memberikan ASI eksklusif tanpa mengorbankan karier. Yang terpenting, jangan terlalu keras pada diri sendiri ya bunda.. setiap ibu punya cara terbaik untuk menjalani perannya.
Semoga panduan ini bermanfaat! Semangat menyusui, Bunda!
Sumber :
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/sukses-menyusui-saat-bekerja-2

