Kondisi saat anak demam biasanya menjadi situasi tidak nyaman bagi sebagian besar orang tua, apalagi saat pandemi sekarang ini. Suhu tubuh anak meningkat terkadang disertai menggigil, rewel dan menangis terus menerus hingga nafsu makan pun menurun. Hal yang paling ditakuti yaitu timbulnya kejang.
Penting bagi orang tua untuk mengingatkan pada diri sendiri bahwa demam diciptakan oleh tubuh untuk banyak tujuan baik. Misalnya saja ketika tubuh mendapat serangan kuman seperti bakteri dan virus terjadilah respon berupa reaksi inflamasi atau peradangan, yg akhirnya menjadikan tubuh mengalami peningkatan suhu yg disebut sebagai demam.
Bagaimana jika anak demam?
Tenang yaa Ayah Bunda, jangan buru-buru panik. Karena saat anak demam itu tandanya imunitas tubuh bekerja melawan infeksi virus atau bakteri, dimana otak memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhu dan mengerahkan sel darah putih untuk melawan virus bakteri yg menyerang anak. Kita simak yuk bagaimana menjaga kondisi anak saat demam!
| MITOS | FAKTA |
| Saat demam anak tidak boleh mandi | Memandikan anak ya ng demam dengan air hangat bisa jadi terapi thermoregulasi atau mengatur suhu agar normal lagi, penting menjaga tubuh tetap vbersih ketika sakit |
| Langsung diberi obat penurun demam | Jika suhu tidak lebih dari 38.50 C dan sudah turun dengan dikompres air hangat tidak perlu obat penurun demam |
| Kompres air dingin bukan air hangat | Kompres dengan air hangat bisa membantu terjadinya evaporasi yang menyebabkan keluarnya hawa panas dari dalam tubuh |
| Kompres hanya di dahi | Kompres bisa dilakukan di ketiak, selangkangan dan lipatan tubuh lain |
| Tanda anak akan pintar | Demam adalah tanda ada sesuatu terjadi pada tubuh. Tidak ada korelasi sama sekali antara demam dengan bertambahnya kemampuan anak. |
| Parutan bawang merah dan minyak bisa jadi penurun demam | Parutan bawang merah bukan sebagai penurun demam, lebih untuk menghangatkan |
| Pakai pakaian tebal saat anak demam | Pakai pakaian tebal akan memicu demam makin tinggi, pakaikan baju yang nyaman dan mudah menyerap keringat |
| Demam tanda anak sedang tumbuh gigi | Tidak selalu, pada beberapa anak demam bisa terjadi karena saat gusi akan pecah dapat timbul peradangan |
| Selimuti anak dengan selimut tebal dan rapat | Dalam kondisi demam, pemakaian kaos kaki, topi dan selimut dengan rapat justru membuat panas tidak menguap |
Kapan Anak dikatakan Demam?
Jika suhu tubuhnya >38°C
Inilah pentingnya bagi Bunda untuk menyediakan termometer di rumah. Hindari mengukur tubuh dikecil dengan rabaan tangan (tanganmeter, hehe). Tangan yang dingin saat meraba leher dan dahi bisa menyebabkan anak seolah-olah demam.
Lalu, Apa yang Harus Bunda Lakukan?
- Kompres Hangat
Di selangkangan, ketiak dan dahi. Kalau suhu tubuh sudah normal, tidak perlu diberi obat penurun demam. - Beri Bayi Asupan Cairan yang Cukup
Untuk bayi ASI susui bayi sesering mungkin dan semau bayi, agar terhindar dari dehidrasi. - Buat Suasana Nyaman dan Sejuk
Usahakan bayi istirahat cukup dengan diberikan stimulasi yang membuatnya nyaman dan jaga suhu ruangan tetap sejuk, serta gunakan pakaian tipis yang nyaman. - Beri Obat Penurun Panas
Beri obat penurun panas setelah berkonsultasi dengan dokter, terutama jika usia bayi dibawah 3 bulan.
Kapan Anak Dibawa ke Dokter saat Demam?
- Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum
- Anak usia 3 – 36 bulan yang demam > 3 hari atau terdapat tanda bahaya
- Anak usia 3 – 36 bulan dengan tinggi > 390 C
- Anak alami kejang demam dan punya penyakit kronis
- Demam disertai ruam atau bintik keunguan, susah napas, susah dibangunkan, bibir, lidah dan kuku kebiruan, gelisah dan menangis terus, tidak mau makan dan minum
- Buang Air Kecil menjadi leih sedikit dan jarang
Sumber:
– Arifianto & Hariadi, N, I. 2019. Berteman dengan Demam. Jakarta: Kata Media

